Rusaknya hubungan rumah tangga antar suami dan istri atau yang biasa disebut dengan Broken Home mungkin bukanlah hal yang waah pada saat ini, perceraian, perkelahian ataupun pisah ranjang untuk jangka waktu yang lama sudah sering kita jumpai diberbagai media massa(yang biasa dialami artis) dan juga dilingkungan sekitar,
baik itu keluarga, kerabat maupun teman yang juga pernah mengalami hal yang demikian ini. Namun letak permasalahan yang sebenarnya dari Broken Home ini ialah dampak yang diakibatkannya, kalau masalah pembagian harta dari kedua orangtua bukanlah hal yang begitu sulit, namun anak dari mereka, anak yang lahir dari kasih sayang mereka sebelumnya akan mendapatkan tekanan mental yang begitu berat untuk mereka terima, banyak dari remaja atau anak-anak jaman sekarang yang sudah tidak menggunakan akal sehatnya lagi dalam bertindak yang diakibatkan dari orangtua mereka yang berpisah.
Kenakalan remaja salah satu dampak dari broken home yang begitu fatal, sewaktu saya duduk dibangku SMA saya memiliki teman cewek yang berasal dari keluarga yang cukup mampu atau bisa juga dikatakan orang kaya, awalnya saya mengira dia itu bahagia akan kehidupannya sekarang, karena dilihat dari apa yang ia miliki, namun setelah 2 bulan mengenalnya dan saya menjadi salah satu orang terdekatnya, ia mengungkapkan 1 hal yang ia tidak miliki diluar dari harta kekayaan keluarganya, yaitu keharmonisan dalam rumahnya, Orangtuanya tidak lama lagi akan bercerai dan hal itu membuat dia memendam kesedihan yang terus menerus mengganggu mental dan perlahan mengubah pribadinya, dan tidak hanya sampai situ, karena saking kuatnya tekanan dan kesedihan yang ia rasakan, maka ia mencoba mencari jalan agar ia tak merasa tertekan, dan sungguh sangat disayangkan dia memilih meminum-minuman keras dan mengonsumsi obat-obatan terlarang sebagai alternatif dalam menghadapi kehidupannya yang terus tertekan atas tindakan kedua orangtuanya.
Dari contoh kasus diatas cukup membuktikan broken home bukanlah hal yang sederhana yang akan menimbulkan dampak yang sederhana pula, memang bagi para orangtua setelah proses perceraian maka selesailah masalah mereka, sehingga bisa dikatakan sederhana, namun bagi anak-anak mereka itu adalah sebuah masalah yang sangat besar yang dimana akan berpengaruh dengan psikologis sang anak. Satu lagi, sang anak juga harus memilih salah satu dari kedua orangtuanya yang dimata sang anak mereka adalah 2 malaikat yang bernilai sama, yang sama-sama mereka sayangi, salah sedikit sang anak tidak akan memilih keduanya tapi akan memilih turun kejalan meniggalkan rumah dan berputus asa dalam hidupnya.
Jikalau benar para orangtua memiliki rasa sayang yang besar kepada anaknya harusnya mereka berpikir seribu kali sebelum berpisah/bercerai, mereka harus lebih memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi dan berdampak buruk terhadap anaknya dibanding dengan apa yang akan terjadi dengan mereka kelak.
0 komentar
Posting Komentar