Pages

Negara atau Orang Kaya yang Makin Maju ?

                Indonesia, Negara yang telah diakui memiliki sumber daya alam yang berlimpah ruah, tambang emas di Irian Jaya, pusat penghasil aspal di Buton, tambang Batubara di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat, dan masih banyak lagi.

                Dengan begitu banyak kekayaan alam yang dimiliki Indonesia seharusnya mampu memajukan negeri ini, namun kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, saat ini
dari situs Wikipedia(dirilis pada 5 oktober 2009) saat ini kedudukan Indonesia menurut Indeks Pembangunan Manusia(Negara Maju/Negara Berkembang) berada di posisi 111, sungguh sangat tidak sesuai dengan melihat kekayaan Indonesia yang begitu berlimpah.

                Lalu apa yang menyebabkan Negara Indonesia kita ini bisa terpuruk ke peringkat 111 dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia?, salah satu penyebab keterpurukan Negara Indonesia yang coba saya ulas ialah korupsi yang terus merajalela di tanah air ini.

                Lagi-lagi korupsi, tidak bosankah Negara ini terus dihiasi dengan media massa yang terus mengabarkan begitu banyak korupsi yang terjadi Negara ini?, Indonesia pada tahun 2009 berada pada posisi 111, posisi Indonesia ini naik dari posisi tahun 2008 yakni di peringkat 126. Begitu sangat memalukan negeri ini, memang pada fitrahnya manusia itu tidak pernah puas akan apa yang mereka miliki, tapi apakah korupsi jalan satu-satunya untuk mereka mendapatkan kepuasan tersebut.

                Memajukan Negara, dua buah kata yang selalu dilontarkan dalam program kerja pemerintahan, tapi apakah tujuan tersebut akan bisa tercapai jikalau sekelompok orang yang berada dalam lingkup pemerintahan bertindak korupsi? dan dengan cueknya tetap saja memakan uang rakyat, mereka tidak sadar uang rakyat itu bukan untuk mereka yang serta merta melakukan tindakan korupsi, melainkan untuk rakyat yang lebih membutuhkan dari segi finansial atau apapun itu.

                Negeri ataukah Orang kaya yang dimajukan dalam program pemerintahan Indonesia ini? Mereka para orang kaya, orang yang berkedudukan penting dinegara ini bukannya menjadi orang yang dapat memajukan Negara ini dengan kemampuan intelek mereka malah menjadi artis dikasus korupsi.

                Judul dari artikel ini sangat tepat, karena yang melakukan tindakan korupsi yang dimuat diberbagai media massa ialah mereka dari golongan orang kaya, hal ini terbukti dari sejumlah kasus yang terjadi di Negara Indonesia ini, contohnya gayus yang sebelumnya sebagai pegawai perpajakan gol III, indra kusuma yang sebelumnya menjadi bupati brebes dan masih banyak lagi, apakah mereka itu termasuk golongan orang yang kurang mampu? Mereka semua itu(para koruptor) memiliki harta yang cukup untuk mereka memperoleh kebahagiaan, tapi mereka hanya mencari kepuasan yang tak terbatas itu.

                Dana pajak yang begitu diandalkan dalam pembangunan Negara Indonesia ini juga dirampas oleh tangan-tangan nakal para koruptor tersebut, bahkan dana untuk para korban bencana alam tak luput dari pandangan koruptor sebagai kesempatan untuk menjalankan aksinya, lalu bagaimana pemerintah dapat memajukan negeri ini?, dengan cara apa mereka mampu memajukan bangsa ini?, dengan uang yang berlimpah ruah ditangan mereka, mereka dengan sangat mudah mengatur hukum yang berlaku dinegara ini, dari pelanggaran ringan hingga pelanggaran berat dapat diatur bagi mereka yang berduit, bahkan kepolisian pun juga bisa dibungkam dengan mereka yang berduit, dan lebih parahnya lagi fakta yang tersebar dimasyarakat juga bisa diputar balik dengan mengendalikan media massa sebagai penghubung antara kaum awam dengan permasalahan yang terjadi dinegara ini.

                Dengan masih adanya para koruptor yang menempati kursi penting dipemerintahan, akan sangat sulit bagi mereka untuk memajukan negeri ini dari keterpurukan. Bahkan bisa saja para peneliti dibidang kasus korupsi pun disuap agar Negara Indonesia diturunkan peringkatnya dalam daftar Negara-negara yang memiliki kasus korupsi terbanyak.
               

0 komentar